Text

Berteman Dengan Kematian : Catatan Gadis Lupus

---

Tak pernah ia duga sebelumnya jika lupus mengunjungi tubuhnya! Tak kalah dengan HIV/AIDS, penyakit ini belum ada obatnya. Lupus membuat tubuhnya melemah dari hari ke hari. Saat mengetahui dirinya mengidap lupus, yang terbayang dl benaknya adalah kematlan yang terus tersenyum dan seakan melambaikan tangan di depan. Baginya kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan, tetapi serupa teman akrab yang diajaknya berbincang dan berteman sehari-hari. Justru pada saat itu, Sinta— yang berasal dari keluarga broken home dan memblayal hidup dan kullahnya sendiri selepas SMU—mampu memberikan makna lebih pada hidupnya. la menemukan kekasihnya,
menanggung biaya kuliah adiknya, dan memberikan senyum dan semangat pada orang-orang di sekitarnya, terutama penderita seperti dirinya: bahwa hidup harus disyukuri, bahwa hidup harus dihidupi. Sebab pada akhirnya, menghidupi hidup adalah obat sesungguhnya dari setiap makhluk di dunia. Inilah sebuah memoar pribadi, kisah inspiratif dan mengharu biru yang tak boleh dilewatkan oleh siapa saja

---

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

813 RID b

Penerbit

Yogyakarta : Penerbit Ombak., 2011

Deskripsi Fisik

xvi, 363hlm : ilus ; 19cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978-602-8335-63-8

Klasifikasi

813

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

Cet. 3

Subjek

memoar - biografi

Info Detail Spesifik

-

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar

---

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar