Awan putih yang bergerombol itu seumpama kumpulan jutaan malaikat yang sedang berzikir dalam diam. Gadis berjilbab merah marun itu menyeka air matanya sambil memandang ke luar jendela pesawat yang dinaikinya. Ada kerinduan yang menggelegak dan membara dalam dadanya. Kerinduan kepada Baginda Nabi, menyatu dengan kerinduan kepada abah dan umminya, serta teman-temannya, anak-anak yatim di Darus Sa…
doa adalah pengakuan ketidaksempurnaan manusia dan kelemahan insani. Doa merupakan rangkaian kata yang menggambarkan kepasrahan manusia tatkala ia didera oleh duka nestapa melarakan jiwa, Tatkala energi fisik ragawi manusia tak lagi mampu mengurai aneka persoalan hidup yang semakin kompleks, maka doa selalu menjadi andalan hakiki solusi abadi. Karena itu manusia tidak hanya wajib berdoa, …
Buku ini memberikan ulasan argumentatif-persuasif yang begitu berharga. Adalah sangat urgen (mendesak) bagi kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan meneladani sifat-sifat generasi unggulan–dalam aplikasi keseharian kita–dengan meningkatkan muhasabah Introspeksi” diri–seperti yang terpapar dalam buku ini. Tentulah, sifat-sifat keteladanan yang pe…
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa menceg…
Kalau Anda bosan hanya jadi orang biasa, kini saatnya Anda bangkit. Karena Anda ditakdirkan untuk sukses. Tunjukkan siapa diri Anda sebenarnya. Keluarkan potensi Anda. Potensi luar biasa, yang mungkin selama ini tidak Anda ketahui dan tidak Anda sadari. Bagaimana caranya? Dekati Allah Sang Pencipta, DIA yang lebih tahu siapa diri kita. DIAlah satu-satunya tempat bergantung, yang akan m…
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa menceg…
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa menceg…
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa menceg…
Seperti angin membadai. Kau tak melihatnya. Kau merasakannya. Merasakan kerjanya saat ia memindahkan gunung pasir di tengah gurun. Atau merangsang amuk gelombang di laut lepas. Atau meluluhlantakkan bangunan-bangunan angkuh di pusat kota metropolitan. Begitulah cinta. Ia ditakdirkan jadi kata tanpa benda. Tak terlihat. Hanya terasa. Tapi dahsyat. Seperti banjir menderas. Kau tak kuasa menceg…